Polisi Periksa Insiden BlackBerry Diskon
| |
| Ditulis oleh Era Baru News | Sabtu, 26 November 2011 |
 Ribuan orang rela mengantri dari pagi untuk membeli BlackBerry tipe Bellagio 9790 dengan harga diskon 50% pada Jumat (25/11) di di Mal Pacific Place, di kawasan SCBD Sudirman, Jakarta. ( Foto : net ) "Sudah ada 8 orang yang diperiksa, dari EO, satpam, dan panitia, juga pihak BlackBerry. Kita masih gali informasi," jelas Kapolres Jaksel Kombes Pol Imam Sugianto, Sabtu (26/11). Imam menegaskan, polisi masih menyelidiki pemicu ricuhnya antrian BlackBerry itu. Sehingga belum ada tersangka, semua masih didalami, termasuk pemicunya. Fokus pihak kepolisian adalah dugaan kelalaian dalam antrian BlackBerry diskon yang menyebabkan 90 orang pingsan ini. "Dari mana pemicunya, ada kelalaian atau enggak masih diselidiki," tegasnya. Sebelumnya ribuan orang rela mengantri dari pagi untuk membeli BlackBerry tipe Bellagio 9790 dengan harga 'murah' pada Jumat (25/11). Kendati pun ratusan polisi berseragam dan keamanan berjaga serta lima ambulans disiagakan, event promo itu tetap menelan korban di antaranya 3 orang patah tulang dan 90 orang sempat dirawat di ruang medis. Sementara itu, pihak RIM pun memberikan pernyataan resminya yang mengklaim bahwa mereka telah bekerja sama dengan personil keamanan demi mengutamakan keselamatan pelanggan. Sehingga vendor asal Kanada itu menghentikan promo ditengah-tengah acara. "Seiring dengan membludaknya jumlah peminat BlackBerry di Pacific Place, kami memutuskan untuk menutup acara demi menghindari ketidaknyamanan serta menjamin keamanan orang-orang yang terlibat di keramaian," kata pihak RIM, Sabtu (26/11). "RIM sangat menghargai dukungan dan pengertian para pelanggan kami di Indonesia, khususnya pelanggan BlackBerry yang hadir di Pacific Place hari ini. RIM berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pengguna BlackBerry di Indonesia," ujar pihak RIM. RIM menggelar promo pada penjualan perdana BlackBerry Bellagio di lobby selatan Pacific Place, Jumat kemarin. Ponsel cerdas teranyar RIM itu dijual dengan harga Rp 2.295.000, lebih murah dibandingkan harga jualnya di pasaran yang mencapai Rp 4,6 juta. Diluar dugaan, antrian panjang sudah terlihat sejak pagi hingga puncaknya terjadi pada siang hari. Polisi akhirnya menghentikan acara tersebut dan memastikan tidak akan ada transaksi lagi hingga ada pengumuman lebih lanjut oleh pihak penyelenggara di media.(sus) |
0 komentar:
Posting Komentar